Beberapa hari yang lalu pada suatu sore, saya mendapatkan kabar duka dari keluarga di Ampel, Boyolali. Alhasil saya, bapak dan adek memutuskan buat ke Ampel sore itu juga. Bapak memutuskan untuk menggunakan kereta kelas bisnis dari Stasiun Senen. Karena weekdays, bapak optimis akan banyak kursi yang kosong.

Benar juga, sesampainya di loket pembelian tiket tidak ada yang mengantri untuk pembelian hari itu dan memang akhirnya banyak kursi yang kosong. Begitu sampai di gerbang stasiun petugas mengingatkan bahwa setelah masuk kami tidak dapat keluar lagi. Nama yang ada di tiket juga harus cocok dengan KTP pengguna. Terlihat bahwa untuk masuk ke dalam peron stasiun dimanapun sekarang diperketat.


Selama menunggu di ruang tunggu memang kelihatan kalau Stasiun Senen sekarang lebih steril dari pengunjung yang tidak seharusnya masuk dan terlihat lebih bersih dan rapi.

Senja Utama

Jam 20:00 pun kereta senja utama dari Jakarta menuju Semarang berangkat. Tepat waktu, salut untuk KAI. Kondisi di dalam kereta juga mengagetkan. Kereta kelas bisnis sekarang disediakan AC walaupun mungkin instalasinya belum sempurna (masih menggunakan AC split). Perubahannya sangat terasa. Pintu antar gerbong yang berfungsi baik (sebelumnya bahkan pintu antar gerbong di kereta eksekutif kadang tidak berfungsi sempurna), lantai dan dinding gerbong sangat bersih.

mtf_NOEOa_289 - Copy
Kekurangannya hanya gerbong sangat dingin. 1 gerbong diisi oleh 6 buah ac split dan dipasang dengan suhu terendah. Alhasil ditengah perjalanan, penumpang meminta crew kereta untuk menaikkan suhu AC.

Menoreh

Ketika kembali ke Jakarta keesokan harinya, kami hendak menggunakan kereta yang sama. Ternyata dari Semarang menuju Jakarta, nama kereta kelas bisnis berubah menjadi Menoreh.


Kondisi penumpang juga sangat sepi. Kami semua bisa mendapatkan 1 kursi untuk tidur. Setelah naik saya terkejut, ternyata kereta Menoreh ini adalah kereta ekonomi yang dinaikkan menajdi kelas bisnis karena harga tiketnya sama. Tetapi yang lebih mencengangkan adalah tingkat kebersihannya yang melebihi senja utama yang sebelumnya kami naiki. Kondisi dinding dan lantai gerbongs sangatlah mulus. Malam itu gw bisa tidur dengan lelap sampai Jakarta. Kereta sampai Jakarta jam setengah 4 pagi, jadi menghabiskan sekitar 7,5 – 8 jam sampai Jakarta. Service yang tidak jelek untuk Rp. 150.000,-

Travel Tips

  1. Karena kondisi tempat duduk kelas bisnis tidak senyaman kelas eksekutif sangat disarankan untuk memabawa bantalan leher untuk menyangga leher selama perjalanan. Jika tidak bersiap-siaplah untuk pegal.
  2. Bawalah juga penutup mata karena lampu kereta menyala terang benderang sepanjang waktu.
  3. Harga normal Rp. 150.000, – tetapi jika kondisi sepi petugas akan menawarkan tiket dengan harga yang lebih murah tetapi kita tidak bisa memilih tempat duduk.
  4. Bawalah jaket atau baju penghangat karena kondisi gerbong bisa menjadi sangat dingin.

Selamat jalan-jalan ^^

Picture Courtesy:
– diambil menggunakan Samsung Galaxy Tab dengan aplikasi Cymera dan diolah dengan filter Path.

By Didut

21 thoughts on “[Travelogue] Pengalaman Naik Kereta Bisnis Jakarta – Semarang – Jakarta”
  1. astaga!
    kamu baru tahu? ini sudah dari sejak beberapa bulan lalu kaleee
    =))
    aku malah udah ada 6 kali apa ya, make kereta bisnis ber-AC
    bwahahaha

    dan yg di bawah itu bukan bisnis kali, itu ekonomi AC
    **lihat dari jenis kursinya

  2. Ahahahahaa… aku jg baru coba naik kereta kelas bisnis waktu terakhir ke Jogja kemarin. 😀 Yg pas ketemu mas didut di nikahan mbak memeth itu. ;P Asik2 aja sih menurutku. 😛

  3. hmmm..udah hampir 2 tahun ke luar-masuk Jakarta gak naik kereta (hya..ke Bengkulu mau naik kereta apa, Gil? pfft..). Mengko tak jajal ah nek mulih Semarang atau Surabaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *