Malam pertama di Tokyo kita habiskan untuk menginap di Haneda. Kali ini gw bepergian ke Jepang bersama Pitra & Ipi. Karena sudah tidak ada kereta dan memang berencana menghabiskan malam di Haneda, kita menginap di lantai 2F bandara internasional Haneda. Lantai 2F memang sudah bisa untuk menerima turis asing karena merupakan pintu kedatangan internasional. Letaknya tepat setelah kamu keluar dari pintu imigrasi.
Diarea 2F ini kamu diijinkan untuk menginap dan tidur. Banyak orang Jepang (kebanyakan anak-anak muda) yang menghabiskan malamnya dengan menginap di bandara Haneda. Kalau kamu lapar kamu bisa turun ke 1F untuk membeli makanan atau minuman di Lawson. Kamu juga bisa tidur di area ini, tapi menurut saya lantai 2F memang lebih nyaman untuk memejamkan mata. Untuk menarik uang saya bisa mengambil uang dengan ATM BCA yang gw bawa dari Indonesia. Cari saja ATM yang menunjukkan logo Cirrus seperti yang ada di kartu ATM kamu.
Gw mengambil uang di ATM karena currencynya lebih baik daripada menukar uang di money changer.
Dari Haneda kita langsung menuju hotel kita yang pertama di Nakano. Perjalanan dengan kereta mungkin hanya menghabiskan setengah jam. Bandara Haneda memag sangat nyaman karena bisa mencapai tengah kota dengan mudah dengan jaringan kereta. Kita memilih Yadoya Guesthouse di Nakano karena jaraknya sangat dekat dengan stasiun Shinjuku (tengah kota). Hanya beberapa stasiun atau 1 stasiun dengan kereta rapid (ekspress).
Yadoya hostel nyaman walau terlihat compact. Karena dikhususkan untuk backpackers tetapi masih nyaman karena semua fasilitas ada dan dalam kondisi yang sangat baik termasuk free wifi. Sekali jalan menuju hotel kita sudah tau bagaimana memotong jalan ke stasiun. Yadoya hostel ini hanya sekitar 7-10 menit berjalan kaki menuju stasiun.
Ayase
Hari pertama ini kita berencana untuk mengunjungi perkebunan kecil yang dimiliki oleh mantan atasan gw waktu internship di Tokyo. Setelah mandi dan menyiapkan diri kita berangkat ke stasiun untuk bertemu dengan Kuri (salah 1 sahabat gw di Tokyo) untuk diantarkan ke Ayase.
Pitra & Ipi cukup beruntung pada hari pertama ini karena mengalami pengalaman naik bis di Jepang. Ayase agak jauh dari Tokyo, sekitar 40 menit dengan kereta sampai Stasiun Ebina lalu dilanjutkan dengan bis dan taksi.
Gw lega masih sempat bertemu dengan Nishizawa-san setelah 10 tahun berlalu. Beliau terlihat masih sangat sehat dan aktif walau sudah berusia 85 tahun.
Udara dan cuaca di Jepang pada awal bulan September sama persis dengan Jakarta. Tidak ada bedanya. Sangat menyenangkan sebetulnya bepergian di Jepang pada musim panas karena kita tidak perlu membawa baju yang sangat banyak. Tshirt sudah lebih dari cukup.
Taman Inokashira
Sebetulnya kita ke Jepang dengan tidak membuat banyak rencana. Kuri mengusulkan untuk pergi ke Taman Inokashira karena dekat dengan Museum Ghibli yang Ipi ingin kunjungi tetapi kehabisan tiketnya.
Sewaktu sampai gw tidak bisa berkata apa-apa. Sungguh menakjubkan ditengah kota besar seperti Tokyo mereka masih mempunyai taman yang sangat besar seperti ini. Kuri bilang diakhir Maret sampai awal April pohon-pohon di taman ini akan berbunga dan berwarna merah muda, sangat indah. Oh well, mari kita lihat seberapa beruntung gw tahun depan untuk mendapatkan tiketnya *grinz*
Kami menghabiskan waktu cukup banyak untuk menikmati taman ini. Berjalan ke Museum Ghiblipun lumayan jauh dengan berjalan kaki. Akan tetapi sedikit tidak terasa karena kita berjalan dengan membelah rimbunnya Taman Inokashira.
Melihat taman ini kamipun hanya bisa iri, karena Jakarta tidak mempunyai area publik yang besar seperti ini. Sesampainya di Museum Ghibli, Ipi hanya bisa melihat dari pintu gerbang depan sambil mengucapkan permohonan siapa tau dimasa yang akan datang bisa memasuki museum ini.
Setelah puas di Taman Inokashira, kami kembali ke hostel karena kami belum mendapatkan kunci kamar. Kami berpisah dengan Kuri untuk hari itu karena dia harus kembali ke rumah dan bekerja.
Kami langsung menuju ke Shinjuku untuk bertemu Toni dan Sofi setelah mendapatkan kunci hostel. Ya, walau dihari pertama kita sudah meetup dengan orang Indonesia hahaha~ Kami menikmati ramen seafood yang halal (karena Ipi dan Pitra muslim). Keitaro sangat sensitif kalau bertemu wajah-wajah baru (kecuali wanita kata Sofi), lihat saja wajah Sofi ketika berusaha menenangkan Keitaro ini hahaha~
Ramennya sendiri menurut gw standar. Dari dulu entah kenapa gw tidak pernah menyukai ramen walau orang Jepang sangat menggilai ramen. Tetapi dihari terakhir berkat Mas Ganjar, gw akhirnya bisa menikmati ramen yang lezat menurut standar gw, tetapi nanti ya ceritanya, masih sangat jauh nih.
Travel Tips
- Kalau kamu tidak bisa berpisah dengan internet selama di Jepang kamu bisa memesan modem wifi yang bisa dinikmati sampai berlima via eConnect. Tarifnya cukup bersahabat jika digunakan oleh beberapa orang. Metode ini juga digunakan oleh orang Jepang ketika mereka bepergian. Modem akan dikirimkan ke hotel kita sebelum kita sampai dan cukup memasukkan ke dalam kotak pos kedalam amplop yang telah disediakan ketika perjalanan kita berakhir.
- Untuk review area bandara Haneda yang bisa digunakan untuk bermalam kamu bisa melihat disitus sleeping in airport ini.
- Trik untuk menghemat budget makan carilah onigiri di seven eleven. Kita bisa mendapatkan 1 paket berisi 2 onigiri hanya dengan 210 yen dan kebanyakan halal. Belajarlah bahasa jepang basic untuk bertanya apakah makanan yang diambil ada babinya atau tidak.
- Budget paling besar biasanya untuk transportasi kereta. Dihari pertama kami menghabiskan 2.680 yen hanya untuk kereta dan bis. Ini karena kita bepergian cukup jauh dihari pertama.
- Belilah air mineral 2 liter karena lebih murah. Biasanya 88 atau 98 yen. Saya bisa bertahan hanya dengan 1 botol air mineral untuk 1 hari. Memang awalnya terasa berat membawa 2 liter air kemana-mana but it’s worth.
Picture Courtesy:
1. Samsung Galaxy Tab2 bawaan gw.
2. Hasil bidikan Pitra.
bener, keretanya mahal… makanya kalau keluar kota Tokyo naik shinkansen mending beli paket JR pass di jakarta, hemat banget dan bisa dipakai di Tokyo juga
kmrn kita pakai willer bus mbak, menghemat biaya menginap plus biaya perjalanan hihihihi~
Tamaaaaaaannn..
bagus-bagus ih tamannnya ya..
mantabs om..
haha.. aduh kapan bisa ke luar negeri
*intip ktp yang udah padam beberapa tahun dan nunggu update ektp 😀
mungkin maksudmu passport ya dex? 🙂
KAMI dut… KAMI… bukan KITA… kan gwe gak lo ajak.. :))))
DI AREA dut.. bukan DIAREA… ntar dikira diare…..
*cuman pengen trolling* *padahal iri* :)))
inokashira pas sakura itu keren banget deh… waktu itu hanami disana…
mari kita lihat keberuntunganku tahun depan van =))
beberapa lagu jepang udah hapal, cuman kesananya yg belum kesampean …
:))
*berdoa & menabung*
Aaak kalo aku kok kepingin ke icelandic yaaaaa….
lah ayo dieksekusi =))
penasaran juga sama 2.680 yen yagn dihabiskan untuk untuk transportasi di sana, itu tergolong mahal atau murah ya mas?
kalikan 120 rupiah saja hihi
Selesai baca postingan ini, otakku entah udah ngayal sampek mana.
Pinginnyaaa… tamannya itu, lho.., yang ada anak-anak maen air itu langsung kebayang si embun yang lagi main-main di sana. :’)
ayo re cari lombanya #lah =)))
Halaaah semuanya pada ke Jepang. Aku kapaaannn….
tahun depan mbak mengingat tahun ini sudah mau habis hahahaha
hahaha kalo liat foto2 awal di bawah foto bandara iyya, rasanya koq gak jauh beda sama Indonesia
baru terasa bedanya pas di foto taman 😀
kl usim panas emang gak beda daeng (cuacanya) =)))
berhasil dapet gak dut tiket buat akhir maret? aku cek kok udah mahal semua ya hahahaha
btw yg bener di hari, bukan dihari… *sekalian*
chika baek dehhhhh *hugs* :)))
Aakk sungguh ingin ke Jepang.. >.<
Didut ayok itu pakai "KAMI" bukan "KITA" yaaa hahahaha *toss om badung 😀
iyaaaaaa, nanti aku betulkan yah #ihik
kemaren aku komen: blm terlalu pengen ke jepang. ntar aja nunggu anakku dpt beasiswa, jadi kalo ke sana lumayan bisa irit. numpang tidur aja di tempat si kemal. doain yes, hahaha
Amin mbok ^^
uooo.. keren ke jepang lagi 😀 aku pengen ke jepang jugaaa.. ini udah deket >.<
ayo rat tinggal nyebrang itu 🙂
[…] bulan ini saya beserta 2 orang teman bepergian ke Jepang, jalan-jalan ala backpaker. Nah karena kedua teman saya ini muslim untuk urusan perut saya sampai tidak berani untuk membawa […]
waaa.. menyenangkaaan. lagi dong ceritanyaa! sayang ya ga bisa ke museum ghibli. suamiku kalo kesana pasti seneng 😀
udah kebayang mbak, orang yg senang baca komik pasti senang kesana ^^
Ya! Benar… isu nie memang benar… saya ada
pengalaman peribadi mengenai hal nie… teruskan berkarya admin…
[…] Japan Trip sebelumnya: 1. [Travelogue] Japan Trip 1st Day. 2. [Travelogue] Ayase dan Taman Inokashira, Tokyo. 3. [Travelogue] Mengunjungi Odaiba, Tokyo dan Menuju Osaka. 4. [Travelogue] Landainya […]