Pada hari Kamis lalu saya diundang oleh @america untuk meihat sharing tentang teknologi mycrohydro yang diinisiasi oleh seseorang bernama Gamma Thohir. Saya sama sekali tidak mengecek latar belakang Gamma Thohir sebelum datang. Dalam bayangan saya seorang Gamma Thohir adalah seseorang yang minimal berusia 25 sampai 30 tahun lebih karena event sharing ini tentang energi terbarukan.
Saya agak terpana ketika Gamma Thohir diperkenalkan kepada audiens di dalam ruangan @america. Bagaimana tidak? Ternyata Gamma Thohir ini masih ABG kinyis-kinyis berusia 15 tahun dan berada di kelas 10 (kelas 1 SMA). Saya flash back sewaktu saya kelas 1 SMA apa yang saya lakukan. Waktu itu masih mengumpulkan dan membaca komik dan baru mulai menyukai novel.
Ada yang tau kalau masy Papua yg mendapatkan akses listrik baru sekitar 30-40%? #MicrohydroID pic.twitter.com/7HDweiAzAY
— Dian Adi Prasetyo (@didut) November 12, 2015
Dalam sharingnya Gamma Thohir beberapa kali mengatakan bahwa dia terinpirasi oleh Thomas Alva Edison sebagai seorang penemu. Gamma memilih memilih proyek Micro Hydro sebagai tugas sekolahnya dan Kasepuhan Ciptagelar sebagai lokasi percobaannya. Dia memilih Kasepuhan Ciptagelar (dikenal juga dengan nama Kasepuhan Banten Kidul) karena menemukan bahwa masyarakat Ciptagelar mempunyai akses yang minim terhadap listrik.
Sejak saya bekerja di LSM energi terbarukan masih menjadi isu yang minor di negara ini sampai kita kehabisan sumber daya minyak nantinya. Makanya saya sampai datang ke event sharing Microhydro for Indonesia ini karena penasaran sampai sejauh mana pembangkit tenaga air ini bisa diaplikasikan.
Tentu saja Gamma dibantu oleh beberapa pihak untuk mewujudkan teknologi Micro Hydro ini. Gamma memulai petualangannya melalui IBEKA (Institusi Bisnis Kerakyatan) untuk mempelajari pembangkit micro hydro. Kemudian di lanjutkan melalui CV. Cihanjuang Inti Teknik, dimana ia belajar teknis pembuatan pembangkit ini.
Pada akhirnya Inisiatif Microhydro for Indonesia ini menggerakkan YABN (Yayasan Adaro Bangun Negeri ) untuk memberikan pendampingan kepada Gamma dalam proyek ini.
YABN dibentuk Adaro untuk melaksanakan program-program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dan salah satunya memfokuskan programnya pada pengembangan pendidikan terutama bagi generasi muda.
Cita-cita Gamma adalah mewujudkan pembangkit micro hydro berkapasitas 30 – 40 MW yang ditargetkan beroperasi pada bulan Juli 2016. Gamma sangat terbuka untuk semua dorongan, masukan dan ide tentang proyek ini melalui akun-akun social media yang dia buat bersama teman-teman sebayanya. Akun social media Microhydro for Indonesia ini tersedia melalui twitter, instagram dan facebook.
Pak Ir bertanya ke teman2 SMA ini, “kamu mau negara ini jadi seperti apa?” Pertanyaan berat haha~ #MicrohydroID pic.twitter.com/7Qom2P6qWr
— Dian Adi Prasetyo (@didut) November 12, 2015
Sama seperti pertanyaan Pak Ir di atas. Jadi apa cita-citamu terhadap ketersediaan energi di negri ini? Saya pikir selain masukan tentang kenaikan biaya PLN, banyak dari kita belum memikirkan mimpi untuk ketersediaan energi di bumi tercinta kita ini.
Pas baca tentang Gamma Thohir ini langsung kagum dan langsung penasaran apa hubungannya beliau sama Garibaldi Thohir Mas. Hahaha.. 😀
Keren emang kelas 1 SMA sudah kepikiran tentang energi terbarukan..
Nah, soal itu aku belum cek lagi hahahaha~
Cita-cita, uh..memajukan negeri ini, sepertinya sudah terlambat buat gw yang udah seumur ini. Memajukan diri sendiri aja masih belum becus.
Tapi kalau ngomong-ngomong soal energi, gw masih berharap, ehm..gw bisa menyalakan listrik di rumah di siang hari hanya dengan bantuan energi sinar matahari.
aku masih kurang paham dengan konsep micro hydro ini.
googling…
harus di kembangkan energi micro hydro itu, specialnya buat Papua dan NTT yg terpinggirkan… 🙂
entah kenapa Indonesia ini memag lambat sekali kalau soal energi terbarukan #huft