Salah satu keuntungan menjadi seorang blogger adalah bisa bertemu dengan tokoh-tokoh yang seringkali jauh dari jangkauan kita. Salah satunya adalah Prita Kemal Gani, pendiri London School of Public Relation (kemudian disebut LSPR). Kebetulan saya dan beberapa teman blogger diundang oleh beliau untuk ngobrol ringan tentang blogging, dunia online dan tentu saja tentang bidang kehumasan yang beliau geluti.
Malam itu salah satu pertanyaan saya untuk Mbak Prita adalah “apakah memang dalam bidang kehumasan kaum perempuan lebih ahli untuk mengerjakannya?” Jawaban dari Mbak Prita sungguh mengejutkan, karena walau populasi perempuan lebih banyak yang terjun dalam bidang humas tetapi laki-laki lebih banyak yang memegang posisi top dalam bidang humas.
Pertanyaan dari saya dan teman-teman blogger memang agak bertubi-tubi. Mbak Prita sampai tidak sempat makan karena kami bergantian bertanya tentang dunia humas ini. Kebetulan blogger di Jakarta dekat dengan dunia kehumasan karena kami seringkali diundang oleh teman-teman PR untuk menghadiri sebuah event.
Mbak Prita memulai LSPR ketika usianya 27 tahun. Ini seperti tamparan untuk kilas balik sejarah saya sendiri. Apa yang sedang saya pikirkan ketika seusia itu haha~ Mbak Prita membangun LSPR di Jakarta karena pada saat itu belum banyak praktisi dan profesional humas dengan standar yang tinggi.
Dengan kesadaran yang sama Mbak Prita menginginkan adanya standar kompetensi bagi para humas di ASEAN. Standar ini nantinya akan berpengaruh pada job grading dan remunerasinya, seperti pada profesi lainnya. Potensi humas dari Indonesia sebetulnya sangat besar dan condong mempunyai kreativitas yang lebih diantara-antara humas dari negara lain di ASEAN. Hanya saja dalam dunia humas ini dibutuhkan hal lain seperti penggunaan bahasa inggris yang fasih. Karena hal inilah masih banyak posisi kunci dalam bidang humas dipegang oleh orang asing.
Dengan perhatian-perhatian tersebutlah Mbak Prita dengan sepenuh hati memberikan perhatian penuh pada standar pendidikan yang diberikan oleh LSPR kepada siswanya. Siswa dan siswi dari LSPR akan dibantu dengan dunia internship (magang) untuk membantu mereka lebih mulus masuk dunia kerja. Sampai dibuka kesempatan untuk bekerja dengan perusahaan-perusahaan ternama lewat bursa profesional yang diadakan di LSPR.
Ketekunan Mbak Prita membangun LSPR dan dunia kehumasan berganjar ASEAN Peoples’ Award (APA) 2015. Penghargaan ini adalah penghargaan tingkat ASEAN yang diterima oleh satu individu atau organisasi dari negara ASEAN yang telah membantu dan memberikan kontribusi terbaik dalam pengembangan negara ASEAN.
Blogger dan Humas
Mbak Prita juga sempat bertanya tentang blog, blogger dan social media di Indonesia. Beliau ingin mendorong siswa LSPR untuk lebih tau tentang dunia digital untuk kebutuhan kehumasan. Beliau ingin mengundang teman-teman blogger sharing tentang dunia blog dan social media untuk siswa LSPR lewat talk show radio.
Omong-omong berkat pertemuan dengan Mbak Prita membuat saya terinspirasi menambah satu kategori lagi pada blog ini dengan judul Tokoh. Ke depannya saya akan menulis siapa saja yang membuat dunia Indonesia lebih maju, salah satunya Prita Kemal Gani.
Saya juga baru tahu dari blog ini kalo LSPR mulai ketika beliau berumur 27 tahun. Di usia yang segitu mudah pemikiran beliau sudah jauh kedepan. Jadi gak heran ya kalo LSPR bisa jadi leader untuk sekolah kehumasan. Salut buat mba Prita Kemal Gani.