Kebetulan tweet Acel ini keluar setelah saya mengunjungi Pasar Santa yang sedang hitz itu hihi~. Ceritanya hari minggu kemarin Arianna mengajak saya untuk melihat beberapa temannya yang membuka outlet di Pasar Santa. Kebanyakan teman-teman Arianna merupakan tim kreatif dari beberapa agency di Jakarta.

Saya terbiasa masuk ke pasar tradisional. Sewaktu tinggal di Semarang ada suatu fase waktu di mana saya hampir mengunjungi pasar tradisional setiap pagi. Di Jakarta, rumah sayapun dekat dengan salah satu pasar tradisional terbesar di Jakarta yaitu Kebayoran Lama. Jadi saya sangat familiar dengan pasar.

Salah 1 sudut Pasar Santa

Tapi harus saya akui lantai 2 di Pasar Santa ini benar-benar lebih menyenangkan dari pasar tradisional biasa terutama untuk anak-anak muda. Kebanyakan yang membuka outlet di lantai 2 Pasar Santa ini adalah anak-anak muda. Yang dijualpun memang untuk pangsa pasar anak muda dengan variasi hobbynya.

Mbak Cecil dari ABCD

Kebetulan saya bersua dengan Mbak Cecil yang menjadi barista di kedai kopi ABCD. Saya akhirnya ngobrol banyak dengan Mbak Cecil tentang pergerakan toko-toko di Pasar Santa ini. Kedai kopi ABCD memang salah satu outlet pionir di lantai 2 Pasar Santa sebelum menjadi ramai seperti sekarang ini.

Mbak Cecil cerita kalau toko-toko yang dibuka di lantai 2 Pasar Santa ini organik. Tidak ada yang merencanakan dan tiba-tiba saja menjadi ramai. Menurut dia, kebanyakan pemilik toko mempunyai hubungan yang cukup hangat antara satu dengan yang lainnya.

Setelah berkeliling di lantai 2 ini saya menyimpulkan beberapa hal. Tidak semua outlet ramai karena ada beberapa outlet yang mempunyai pembeli dengan karakter yang sangat spesifik. Kebanyakan outlet yang diminati pembeli adalah outlet kuliner. Paling tidak sekarang ada tarikan untuk anak-anak muda mengunjungi pasar tradisional. Kalau pasar tradisional biasa belum tentu mau. Karena kebanyakan yang jualan anak-anak muda, pasar santa ini semacam menjadi laboratorium untuk daya tahan jualan mereka.

Buat saya efek positifnya jauh lebih banyak dari pada efek negatifnya (jika ada). Jadi ada tambahan kegiatan di akhir pekan karena kebanyakan penjual di sini membuka tokonya hanya di akhir pekan. Saya menunggu gerakan-gerakan ini menyebar ke pasar-pasar tradisional lainnya. Ke Pasar Santa yuk! ^^

 

By Didut

20 thoughts on “Mengunjungi Pasar Santa”
  1. Iya seru banget euyy Pasar Santa sekarang
    *anak Pasar Santa dari 90an* hahahahah
    biasanya ke sini cuma ngeAjo Ramon atau nemenin eyang beli sayur, sekarang bisa ikut nongkrong seru :3

  2. Wiiihh dulu ini cuma pasar biasa doang. Kesini kerjaanya beli buah n sayur.sekarang salut si udah kaya gini. Cuman masih agak panas kan ya? Ada AC emangnya?

  3. ga pernah ke pasar santai yang lagi heitzz itu…jauh siy dari rumah, lebih sering ke pasar johar baru, belanja kebutuhan pokok rumah….hehehehee…..tapi kulinernya juga tetep tujuan utama jalan ke pasar

  4. So far pasar favorite masih pasar mayestik (surga kain dan tempat langganan mama belanja bulanan), sama pasar blok m (yg sekarang ada carefour nya ituh) soalnya bioskopnya mureeee.

    Kalau ke pasar santa dulu cuma buat mam sate padang Ajo ramon aja.. pernah mampir kepasar modern nya setelah ngehits, cuma ya gitu deh.. menurutku harganya agak2 overprice gak sih? secara kalau ngitung harga sewa lot pasarnya gak semahal nyewalot di mall..

  5. yang bikin unik tu konsep dasar pasar kan orang dateng, beli, pulang.
    sedangkan konsep pasar santa yg skrg, orang datang, beli, nongkrong, pulang. pdhl tempat untuk duduk & nongkrong terbatas. ini seru 😆
    kalo secara jualannya, menarik semua. pasar indonesia tp jualannya taco, sup krim & makanan internesyel lainnya. enak bok!
    *malah ngeblog di sini*

  6. kamu udah fix anak hipster! aku belum pernah ke sana dan pengen banget ke kopi abcd ini. dan entahlah ke-hipsteran pasar santa akan bertahan berapa lama. Kalau tenant2nya banyak yang baru, mungkin akan terus bertahan.

  7. loh, kata kokoh dari jakbar itu pasar santa itu hanya untuk mereka yang dilahirkan utk hidup di kondisi sulit?

    hihihi..

    kayaknya oke untuk dicoba, nih.. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *