Nueva & Vieja (Salamanca)

katedral kembar
Twin Cathedrals – Vieja & Nueva

Salamanca, sebuah kota kecil yang agak gedean dibandingin Avila, seperti sebelumnya, penduduknya dikit banyakan turisnya, di sini kita akan mengunjungi Katedral terbesar ketiga di dunia.. Konon kabarnya yang pertama di Barcelona, the famous Sagrada Familia yang sampe sekarang belum selesai-selesai pembangunannya dan yang kedua di Milan, Italia. Udaranya hangat, banyak turis lokal yang tidur-tiduran di hamparan rumput depan Katedral, banyak turis Asia yang sibuk cari angle buat motret, karena saking gedenya Katedral ini, jadi susah dipotretnya karena halaman Katedral yang nggak luas-luas amat. Oiya, sepanjang jalan menuju Katedral ini banyak kafe-kafe dengan tenda terbuka, sepertinya enak juga ngupi-ngupi sore-sore.. Eitss.. fokus dulu ke tujuan.. Karena rata-rata gereja di Eropa tutup jam 5 sore kita harus buru-buru, saat itu waktu udah jam 4 lewat. Tempat ini disebut Katedral Kembar, Nueva dan Vieja, Katedral yang baru free entry, kalo Katedral yang lama harus bayar, nah fakta lain bahwa untuk masuk ke beberapa Gereja kuno di Eropa, dikasi tarif, karena kan umatnya hampir nggak ada, nah jadi para turislah yang bertanggung jawab atas pemeliharaan gereja.

Begitu kita masuk ke dalam gereja, brrrr.. sensasi dingin yang luar biasa tiba-tiba menyeruak.. tadinya saya cuma pakai kaos sama Long John aja, ternyata jaket dan syal kudu musti wajib perlu dipake di dalem gereja, soalnya dingin banget dan topi dilarang dipake ya selama di dalam gereja karena dianggap tidak sopan make topi dalam ruangan (kayaknya sih begitu ya.. hehe..).

mary at salamanca1
Mary at Salamanca

Katedral Nueva dibangun di tahun 1512, sementara Katedral Vieja dibangun pada tahun antara 1200 – 1300 AD, keduanya terbuat dari susunan batu-batu nah batu-batu ini memiliki sifat menyerap panas dan mengeluarkan aura dingin, kubah gereja ini tinggi sekali, dengan penerangan yang tidak terlalu banyak dan banyak tempat berdoa dan patung-patung orang suci di sana-sini. Sisi altar gereja tidak bisa didekati karena dianggap sakral, mungkin hanya bisa dibuka saat ada misa besar saja. Saya sendiri tidak ke Katedral lama, tapi buat yang ke sana, katanya di sana isinya hanya makam-makam dari romo-romo setempat yang sudah meninggal.

Keluar dari bangunan Katedral ini, telinga saya terusik oleh suara pengamen jalanan yang menyanyikan lagu Bamboleo.. siapa juga yang nggak tau lagu ini, dinyanyikan dengan gembira oleh seorang pemusik jalanan dan temennya yang main gitar. Begitu si penyanyi Bamboleo pergi, si pemetik gitar mulai bernyanyi.. nada-nada yang mengalun romantis dari gitar sang pemusik jalanan dan suara merdunya mampu membius saya selama beberapa menit…terlena.. sampai ada segerombolan anak-anak calon mahasiswa Universida de Salamanca lewat, karena tepat di pintu samping keluar gereja, di situ ada tempat pendaftaran masuk universitasnya.

Setelah berkeliling Katedral Salamanca, kita pun menuju hotel, Hotel Recolettos namanya, untuk makan malam dan menginap. Resepsionisnya yang berbahasa Inggris pas-pasan bilang kalo dinner baru akan siap jam 8, yah lama amat.., setelah nego berkali-kali dengan tour leader kita akhirnya disepakati makan malam akan disediakan pukul 7.30 malam, lumayanlah maju setengah jam, perut udah keroncongan nih. Belakangan saya baru tahu, kalau makan malam di Spanyol (terutama) biasanya memang baru disajikan pukul 9 atau 10 malam. Pantas saja..

Musim semi di Salamanca membuat matahari bersinar lebih lama, jam 8 malam pun masih terang benderang di luar sana, matahari baru mulai redup sekitar jam 9 malam. Oiya, ini adalah makan malam pertama ala Eropa, semua piring dan alat makan disusun sedemikian rupa di atas meja, hidangan pertama yang keluar adalah Sup dan roti. Entah kenapa sup ini rasanya gosong, bukan baunya tapi rasanya, jadilah kita makan sup dengan basa-basi sambil bertanya-tanya dalam hati adakah makanan lain setelah ini. Setelah sup gosong, semua pelayan menunggu sampai semua tamu yang ada selesai agar hidangan kedua bisa disajikan, kali ini berupa potongan daging berbumbu yang banyak banget dan french fries, lumayan sih rasanya, banyaknya aja yang kagak nahan… Setelah itu ditutup dengan ice cream butter yang kewalahan untuk dimakan karena main course yang luar biasa banyaknya tadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *