Welcome back to my intermittent log *GRINZ*.
Kalau boleh cerita, sebetulnya menjalani intermittent fasting ini lebih ke endurance dari pada pace.
Jadi memang kalau dilakukan secara konsisten lama-lama hasilnya akan tampak. Di awal sih pasti tidak akan kelihatan tetapi at the end setelah minimal 30 hari pasti akan terlihat perubahannya.
Hari pertama selamat untuk dilewati, dan dua hari berikutnya juga sama. Di hari kedua sebetulnya gue harus nyetir ke Bogor bersama Arianna dan Abby selama jam intermittent masih aktif, dan menahan untuk tidak memberi asupan selain air putih selama 14 jam dari jam terakhir makan bukan masalah sama sekali.
Di hari ketigapun sama, di hari Sabtu kemarin karena gak ke mana-mana malah jauh lebih santai sebetulnya. Memulai asupan jam 11 siang buat gue gak masalah sama sekali.
Yang masih jadi issue adalah asupan kopi. Memang masih butuh kopi paling tidak sekali sehari biar kepala tidak terasa ketarik kencang. Untuk kopi, goalsnya di hari ke 30 bisa cut sama sekali asupan kopi yang mengalir ke badan (kalau bisa), atau minum kopi sebagai sesuatu yang kadang-kadang aja misal pas ketemu teman atau ada hal istimewa lain (baca ketika menemukan kedai kopi yang kopinya enak banget gitu).
Kebutuhan asupan kopi saya memang parah sih, paling tidak dalam sehari saya butuh 2 – 3 gelas kopi selama jam kerja. Bisa memotong hingga cuma satu cangkir sehari itu sudah progress yang bagus buat saya.
Bagaimana dengan asupan kopi kamu sehari-hari?