Sejauh apa bisa menerka hati
Bila bicara pun terasa sepi
Sedalam apa bisa ku mencintai
Bila hatinya sulit kudekati
Ada kelopak mawar berenang di sungai keruh
Terdengarkah hadirku dalam samar bunyi gemuruh?
Atau mungkin aku hanya benalu
Menjadi parasit dan hanya pengganggu
—–
Bagaimana mencintainya tanpa merasa tersiksa?
Bagaimana membuatnya mencinta tanpa merasa terpaksa?
Langit kelabu sore berhias semburat jingga
Terus ku menunggu, mataku terus terjaga
Ada kata tanya yang tak jua mendapat jawab
Seperti gerimis sore yang hanya membuat lembab
Aku terdiam
Mungkin ini saatnya memejam
—–
Mungkin aku sudah menyerah
Meninggalkannya dalam asa tanpa arah
Sejauh apapun jiwaku melangkah
Ada getir tersisa berkawan sifat serakah
Dan aku mulai membenci diri
Meninggalkan dan segera berlari
Benar inikah inginku yang menggebu?
Tanya angin sore di suatu hari rabu