Jamu Jun Khas Semarang

1 minggu yang lalu akhirnya saya sempat merasakan Jamu Jun. Jamu khas Semarang yang sudah amat sangat jarang ditemukan di kota ini. Disebut jamu jun karena jamu ini ditempatkan dalam JUN ( gentong kecil berleher sempit untuk tempat air). Katanya Nina jamu jun ini asli Demak (kota dekat Semarang) yang malah beralih menjadi kuliner khas Semarang.

Saya menemukan Jamu Jun pas nangkring di lobi Hotel Santika Premiere kemarin, mereka mengadakan festival jajanan semarang selama #SEMARGRES berlangsung. Setiap hari dari jam 16:00 – 19:00 all you can eat (termasuk lumpianya hihi~).

Balik ke jamu jun, rasanya sih manis dan aroma rempahnya sangat kuat karena terbuat dari 18 jenis rempah yang disebut sariwangi batanget yang dicampur dengan air, tepung beras, tepung ketan, santan, gula pasir, daun pandan serta gula jawa (banyak yah campurannya)

Nah biasanya waktu disajikan jamu jun ditambah dengan selo (bubuk herbal) dan bubuk mericam tapi karena saya pesan tidak pedas jadi tidak pakai bubuk merica.

Yang agak unik lagi didalam jamu jun dimasukkan bole kecil yang diberi nama Krasikan yang terbuat dari parutan kelapa, gula merah, jahe dan tepung ketan.

Yang pasti setelah meminum jamu jun perut menjadi hangat karena bahan-bahan rempah yang terdapat didalamnya.

Sudah sangat jarang sih yang berjualan jamu jun, termasuk langka. Tapi kata Mas Iyan jamu jun masih bisa ditemukan didaerah Tlogosari, di pintu masuk Tlogosari depan ruko-ruko  dan biasanya berjualan  sore hari.

Yuk melestarikan tradisi kuliner tradisional kita!