Kalau liat judul pasti tau postingan kali ini bakal ngobrolin Indihome dan pemblokirannya terhadap Netflix dan pastinya soal FUP (Fair Usage Policy) Indihome yang lagi banyak diobrolin di timeline social media kamu (terutama facebook).
Jadi ceritanya tadi malam beberapa blogger diajak ngobrol sersan oleh Pak Jemy Confido (VP of Consumer Marketing and Sales, Telkom) untuk mendapatkan feedback tentang keluhan netizen yang sangat dahsyat beberapa waktu ini. Ternyata keluhan-keluhan di timeline ini masuk juga ke telinga petinggi-petinggi Telkom.
Terus terang saya kurang mengikuti karena bukan pengguna Indihome, apalagi penikmat Netflix hahaha~ Ngomong-ngomong kalau ada yang belum tau soal Netflix itu apa bisa baca postingan saya di atas soal Netflix. Seperti yang saya ulas di postingan tersebut, untuk menikmati Netflix pelanggan harus mempunyai paket data internet yang sangat besar dan salah satu layanan yang menyediakan paket tersebut adalah Indihome dari Telkom.
Pemblokiran Netflix
Hal pertama yang ditanyakan oleh Enda tentu saja soal pemblokiran Netflix. Sebetulnya di timeline saya lebih banyak yang mengeluh soal layanan Indihome dibandingkan dengan keluhan soal Netflix ini.
Pak Jemy share memang Telkom yang menginisiasi pemblokiran ini karena Telkom merasa keberatan Netflix melewati infrastruktur yang dibangun Telkom tanpa “permisi” terlebih dahulu. Isu Netflix dan Telkom ini sebetulnya mirip-mirip dengan isu Uber dan taksi di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Sampai akhirnya Uber membuka perusahaannya di Indonesia.
Balik ke Telkom, kenapa mereka merasa keberatan? Karena potensi jumlah bandwidth yang digunakan oleh pengguna Netflix sangat besar bebannya. Pada akhirnya beban ini akan mengurangi kualitas layanan Telkom ke pelanggannya selain karena beban belanja bandwidth internasional Telkom tentu saja akan meninggi.
Telkom melakukan pemblokiran ini juga untuk lesson learned agar pemerintah juga sigap untuk membuat regulasi tentang layanan konten dan internet ini. Kalau mendengar curhat Pak jemy tadi malam, kondisi di lapangan tentang internet dan konten ini memang masih seperti rimba yang belum ada aturannya secara jelas.
Fair Usage Policy
Isu kedua kebetulan saya yang angkat tentang FUP atau Fair Usage Policy yang tiba-tiba diterapkan untuk layanan Indihome. Sebetulnya beberapa teman yang pengguna Indihome sudah menuliskan pengalaman mereka tentang FUP ini, salah duanya Daeng Ipul dan Frenavit. Silahkan dibaca postingan mereka ini ya.
http://daenggassing.com/opini/saya-dan-indihome/
http://frenavit.com/haruskah-mikir-skema-fup-indihome.html#.Vr0KVfJ97IU
Kalau membaca kedua postingan di atas sebetulnya kalau buat pengguna rumahan sih tidak usah khawatir dengan FUP Indihome karena batas atas FUP kelihatannya tidak akan tertembus.
Saya malah lebih concern dengan layanan untuk pengguna Indihome karena kalau memantau dari teman-teman loenpia yang banyak menggunakan Indihome, layanan mereka di lapangan jelek sekali. Untuk feedback tentang pelayanan di lapangan, mulai bulan ini Indihome akan meluncurkan aplikasi my Indihome. Aplikasi ini nantinya bisa didowload via android. Melalui aplikasi my Indihome ini diharapkan nantinya keluhan-keluhan dan feedback dari pengguna akan dapat dilayani dengan lebih cepat.
Well, kita tunggu saja apakah penggunaan aplikasi my Indihome nantinya akan bisa meningkatkan kinerja layanan di lapangan.
Jadi kamu punya feedback apa untuk Indihome?
yang menggelikan adalah halaman pemblokiran thd netflix menampilkan netflix diblokir krn mengandung pornografi, bukan alasan yg sebenarnya. Uh, bener banget kalo tata kelola internet kita amat amburadul.
Iya mas, aku merasa kita sebagai pengguna internet itu kadang wes bayar tapi tidak mendapatkan informasi yang sebenarnya.
alasan klise. apa hubungannya Netflix ama beban jaringan? keliatan banget kalo kualitas jaringan mereka jelek kok malah nyalahin Netflix. alasan yang ngga masuk akal. mending g usah jualan internet aja.
kedua soal FUP. alasan penerapannya adalah karena ada pengguna yg menyalahgunakan. lah kenapa ngga menindak oknum itu? ini malah menerapkan FUP. terlihat Telkom malas utk investigasi. atau malah mereka sebenarnya kesusahan mencari oknum itu karena buruknya kinerja timnya yg tak ada tools monitoring?
belum lagi soal tagihan. tiap bulan bisa berbeda. hitungannya aja bisa beda-beda, tiap bulan, tiap pelanggan. rasanya kurang transparan dan ngga jelas. ngeluh ke 147 pun tak ada guna..
ini belum beres kok mau jualan layanan MyTelkom.. keliatan bgt Telkom cuma cari duit doang, tapi dengan cara yg curang..
kalo bisa memilih, pengen bisa cari layanan lainnya, cuma apa daya, konsumen selalu apes~
Kalo dari sisi alasan gak klise sih Zam .
Sakjane ini lebih ke kompetisi industri karena beban Netflix memang lebih besar dari layanan sejenis (misal youtube) plus dia gak pake kulonuwun hahahaha~ (intinya sakjane ya kui)
Kalau buat FUP memang seperti yang aku share di postingan, buat layanan sebetulnya mereka memang belum perform baik. Kalau buat FUPnya sendiri sih mnrtku 300GB ya turah-turah kalo buat kebutuhan rumah (itupun kalo datanya stabil) =))))
nah, nek memang bisnis bilang aja. jangan bawa-bawa beban jaringan, porno, dan bajakan.. bilang aja memang insecure.
utk FUP, itung aja. 10 mb x 24 x 3600 x 30 / 8 = sekitar 3.000 GB. itu kalo misal dipanjer full dgn kecepatan full 10 mbps. kalo FUP 300 GB ya sekitar 1/10-nya yg mana cum dapat 1 mbps.
kalo soal penggunaan ngga sampe 300 GB, mungkin telkom belum kenal aku.. :)))
la alasanku pake Indihome kan krn janji unlimited-nya.. nek performa sih mending balik ke Bolt lagi, yg jauh lebih kenceng. cuma ya kena kuota itu..
Kan kita sama-sama pengguna Bolt Zam, kamu pasti tau kl kuota Bolt ya kalah jauh hahahahaha~
Tapi krn aku mobile jadi ya masih tetep pilih Bolt 😛
Dari sejak jaman namanya Speedy, sistem amburadul Indiehome sepertinya belum berubah. Kecepatan yang tidak konsisten, penerapan FUP, sistem billing yang kacau dan bisa berbeda harga. Di negara lain sudah mengkampanyekan net neutrality, di sini masih berkutat dengan blokir bersembunyi di balik kurangnya regulasi.
Sejak aku pake speedy dulu memang kelihatan jelas soal layanan ini mereka termasuk jelek sakjane.
Aku malah dulu mau pasang Indihome, udah daftar dan putusin First Media, eh ternyata disuruh nunggu krn kuota user di daerahku udah abis … dan sampai skrg ga ada kabar. Skrg balik lagi ke FM deh krn kelamaan nunggunya huehehe …
*pukpuk* hihihi~
btw FM itu apa ya? ^^
Footbal Manager..eh First Media
unlimited jadi fup ~.~