Untuk Secercah Harapan dari Al Rifdah #SMGberbagi

Sekitar kurang lebih 2 minggu yang lalu Dayat (@muslimax) memberi kabar kalau dia menemukan sebuah panti asuhan (Al Rifdah) untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Berkebutuhan khusus karena anak-anak ini membutuhkan perhatian lebih dalam perawatannya entah karena kondisi fisik atau kondisi lainnya.

Al Rifdah dikelola oleh seorang ibu yang bernama Bu Rahma. Beliau yang sejak tahun 2006 berjuang untuk merawat anak-anak berkebutuhan khusus ini. Bersama suaminya yang saat ini bekerja di Kalimantan, beliau berjuang untuk memperjuangkan nasib anak-anak ini karena tidak ada yang merawat mereka.

Sungguh tidak mudah untuk memperjuangkan merawat anak-anak berkebutuhan khusus ini. Beliau sempat 3 kali diusir dari tempat tinggalnya karena aktivitas merawat anak-anak ini dianggap mengganggu. Dan warga merasa ketakutan terhadap keadaan fisik anak-anak yang tinggal di panti ini yang dianggap bisa menular.

Saat ini Bu Rahma dan anak-anak menetap Tlogomulyo Perum BPD 3 Semarang. Lokasi Tlogomulyo memang jauh dari pusat kota Semarang dan bahkan masih agak jauh dari perumahan perumahan di sekitarnya. Untuk sampai ke rumah Bu Rahma ini kita harus melewati beberapa gang dan juga jalanan yang berbatu.

Yang membuat hati ini miris adalah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak ini diperlukan biaya yang sangat besar. Bu Rahma sampai mempunyai hutang puluhan juta demi perawatan anak-anak ini.

Untuk membuat rumah yang sekarang ditempati Bu Rahma harus membeli tanah sebesar Rp.95.000.000. Karena kebaikan ang pemilik tanah akhirny harga tanah tersebut boleh dicicil karena awalnya Bu Rahma hanya memiliki dana sekitar Rp. 20.000.000. Dengan biaya material, tukang dan lain-lain saat ini beliau masih mempunyai hutang biaya cicilan sekitar Rp. 56.000.000. Ini baru dari membangun rumahnya saja.

Untuk merawat anak-anak ini Bu Rahma didampingi oleh 4 orang yang harus dibayar total Rp. 2.000.000 setiap bulannya. Total Bu Rahma merawat 19 orang anak yang menderita autis pasif, autis hiperaktif, 5 anak epilepsi, 2 bayi Hydrocephalus, tuna rungu,tuna netra, serta polio. Perlu hati yang besar untuk merawat anak-anak ini karena beliau juga harus bekerja sebagai seorang guru di SMA Pandanaran.

Untuk merawat anak anak ini setiap bulannya, beliau menghabiskan uang sekitar Rp. 4.000.000 untuk makanan saja. Ada 5 anak penderita epilepsi yang membutuhkan obat khusus yang harganya Rp. 170.000 perbotol/anak/minggu (total Rp. 850.000/minggu). Selain itu susu yang diperlukan masing-masing anak berbeda satu sama lainnya tergantung dari usia dan jenis penyakit. Ditotal kebutuhan akan susu setiap harinya adalah 6 kaleng atau 37 dus susu.

Rumah Al Rifdah ini juga membutuhkan box-box untuk tidur anak-anak ini. Bu Rahma masih kekurangan 9 box lagi yang harga per boxnya Rp. 2.500.000.

Rencana lain Bu Rahma adalah untuk bangunan panti sendiri. Saat ini Bu Rahma sedang mengusahakan membangun 3 kamar di bagian depan panti. 3 kamar ini nantinya akan dipakai terpisah sebagai kamar untuk anak hiperaktif, ruang bayi, serta satu ruang khusus untuk periksa saat ada tenaga medis dari puskesmas datang.

Dalam rencana beliau panti ini juga akan dibuat 2 lantai. Dimana di lantai atas nanti akan ada kolam untuk terapi dan untuk putra. Lantai 1 untuk putri.

Melihat dan membaca hasil investigasi Dayat membuat saya harus banyak bersyukur atas karunia hidup yang diberikan Tuhan kepada saya. Sungguh hidup Bu Rahma membutuhkan perjuangan hidup yang sangat hebat dari hanya sekedar mengeluh atas beban hidup sehari-hari.

Untuk kamu yang membaca postingan ini dan jika berkenan membantu perjuangan Bu Rahma walaupun jauh, kamu bisa memberikan bantuan melalui akun BCA yang dibuat Dayat khusus untuk Bu Rahma:

BCA cabang Siliwangi  no rek  246 543 0492 a/n Hidayat Prasetyo

Jika kamu butuh informasi lebih detil tentang Bu Rahma dan anak-anak ini, kamu bisa kontak teman-teman yang membantu dilapangan via akun twitter mereka : Dayat (@muslimax), Indah (@mbandah), Dini (@diniwoman) & Adi (@Adysants).

Semoga postingan ini bisa membantu Bu Rahma menemukan banyak hati yang terketuk oleh perjuangan beliau.

Good Morning & Have a Good Day !