Selama 2 – 3 minggu terakhir, gue ikut terlibat untuk menyiapkan launching sebuah aplikasi kesehatan atau resminya disebut sebagai layanan telekonsultasi dan kesehatan bernama Good Doctor. Acara launchingnya di hari Senin kemarin dan melibatkan Raisa dan Hamish sebagai brand ambassador Good Doctor.
Walaupun selama masa pandemi penggunaan tools berbasis online meningkat akan tetapi berdasarkan hasil survei layanan telemedis oleh Nielsen bulan September 2020 menyebutkan bahwa baru 47% pengguna internet yang menggunakan aplikasi telemedis dari total populasi pengguna internet di Indonesia. Selain itu, publikasi yangditerbitkan World Bank di 25 Januari 2021 menyebutkan konsultasi kesehatan melalui telepon dan saluran daring masih tergolong jarang di Indonesia.
Dari sedikit data di atas menunjukkan bahwa masih ada market yang sangat besar bagi aplikasi telemedis untuk terus bertumbuh di Indonesia. Layanan Good Doctor sendiri meliputi tanya jawab kesehatan secara daring (online) selama 24 jam/7 hari dengan dokter-dokter profesional dari 26 spesialisasi (kebayang gak tuh bisa konsultasi di tengah malam dan bisa langsung obatnya diantar); e-commerce untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran; janji medis di lebih dari seribu rumah sakit, laboratorium; serta menyediakan berbagai konten mengenai kesehatan, dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.
Tema grand launch Good Doctor kali ini adalah Good Doctor Good Indonesia untuk memberikan semangat kepada tenaga medis yang selalu tanggap menjadi garda depan selama pandemi berlangsung. Di acara ini Raisa mempersembahkan dua lagu untuk memberikan semangat untuk para tenaka kesehatan yang masih berjuang keras mengatasi pandemi sekaligus diperkenalkan sebagai brand ambasssador bersama Hamish.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menyampaikan, bahwa efek dari pandemi mengakibatkan penurunan angka kunjungan ke rumah sakit, karena masyarakat cenderung menjauhi rumah sakit dan puskesmas. Selama tahun 2020, kunjungan masyarakat ke puskesmas mengalami penurunan sebesar 83,6% dan sekitar 43% puskesmas tidak menyelenggarakan posyandu sedangkan cakupan imunisasi oleh puskesmas mencapai sekitar 56,9%. Abby yang rutin ke posyandu setiap bulan juga mengalami dampak dari kegiatan posyandu yang berhenti. Di Jakarta saja seperti itu, gak bisa membayangkan layanan posyandu di daerah yang memang sangat membutuhkan.
Kehadiran layanan Good Doctor akhirnya akan membuat layanan pengobatan menjadi lebih praktis, lebih modern, dan akan lebih mudah untuk diakses secara digital, sehingga masyarakat mempunyai akses ke dokter yang lebih baik.
Highlight Fitur
Beberapa highlight fitur dari Good Doctor meliputi segment berikut:
- Orang Tua: para orang tua mungkin memiliki kesulitan untuk mengelola kesehatan dan emosi anak mereka sendiri, terutama mengasuh anak yang membutuhkan perawatan kesehatan khusus bisa menjadi tantangan tersendiri. Good Doctor hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kesehatan, dan keterampilan pengasuhan anak di keluarga Indonesia.
- Ibu Hamil & Menyusui: bagi keluarga yang sedang menantikan hadirnya anggota baru, mempersiapkan bayi selama masa pandemi bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan. Pengetahuan yang baik dari Good Doctor tentang makanan, dan perawatan yang tepat bisa memberikan landasan bagi para ibu hamil dan menyusui.
- Skin and Beauty Enthusiast: industri kecantikan online di Indonesia sudah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir seiring dengan pertumbuhan platform e-commerce. Melalui fitur Pembelian Obat & Produk Kesehatan, Good Doctor berupaya meningkatkan kepercayaan konsumen di segment melalui platform health-tech yang kredibel.
- Masyarakat dengan Penyakit Kronis: Mengunjungi rumah sakit dalam masa pandemi menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan lebih lanjut oleh pasien dengan penyakit kronis
yang membutuhkan pemeriksaan rutin. Good Doctor menyediakan fitur untuk melayani konsultasi, pembelian obat, serta berbagi pengalaman dengan pasien lain melalui aktivasi pasien Good Doctor.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelayanan Good Doctor Technology Indonesia, silakan mengunjungi websitenya di www.gooddoctor.co.id atau akses aplikasi Good Doctor dengan mengunduh secara gratis di Google PlayStore maupun iOS App Store.
Gue sih sangat merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi Good Doctor ini (bukan karena ini klien gue doang lohhhhhh). Secara gesture aplikasi Good Doctor sangat enak untuk digunakan, kamu pasti suka. Secara design dan layout juga enak buat dipandang mata, tone warnanya cantik (penting banget deh ah hahaha). Dan bisa dihubungkan juga dengan asuransi yang kamu miliki.
Jadi share dong pengalaman sakitmu selama masa pandemi atau pengalaman menggunakan layanan telekonsultasi dan kesehatan ini.
Pengalaman sakit selama pandemi ini… Ehm, meski aku sudah donlod aplikasi konsultasi kesehatan yang satunya, aku langsung konsultasi tatap muka dengan dokternya, Mas. Baik ke puskesmas (maklum, pengguna JKN) maupun ke rumah sakit. Agak deg-deg ser gimana gitu pas berobat. Kan lagi musim pandemi gini kan ya. Takut ketularan covid. Jadi, aplikasinya nganggur aja gitu. Bukannya gak mau pake, tapi berasa apa ya… masih canggung konsul kesehatan via aplikasi gitu. Untuk hal ini aku masih old school kayaknya. Wk.
Memang harus dibiasakan sih.
Pengalaman pas Abby sakit kemarin cukup membantu kok.
Arianna konsultasi lewat chat apa yang terjadi dengan Abby dan bisa langsung kasih reco plus obat.
So far sih so good kalau yang gak parah-parah amat.
Nah kalo butuh penanganan khusus seperti panasnya udah 39 derajat sih better sih ke RS.
pas pandemi, lebih2 pas positif covid kmaren sih, konsultasi via whatsapp dg petugas puskesmas, lebih untuk pemantauan sih sebenernya hehe
kalo berbasis aplikasi gitu, saya belum pernah nyoba mas, ga berani #lah
Loh, sempat positif kang?!?
Semoga sehat selalu yo!
Nah soal gak berani ini tampaknya butuh lebih banyak testimonial penggunaan ya. kalau untuk periksa sakit ringan sih aku lebih gak berani buat ke RS atau dokter secara fisik HAHAHAHAHA
Kalau saya paling suka pakai aplikasi kesehatan seperti ini MasDut, mungkin karena memang terbiasa dengan teknologi. Pengen juga ngasih tahu orang tua saya di Medan, agar mereka lebih sering pakai aplikasi untuk ngobrol dengan dokter, daripada ngantri di klinik. Tapi memang ortu jaman dulu tetap rasanya lebih nyaman kalau sudah dengar langsung face to face, dan juga diperiksa langsung. Karena kan ada pepatah yang bilang, baru ditemui oleh dokter kesayangan kita saja, penyakit sudah berkurang 50%, apalagi setelah diperiksa dan dikasih obat.
hahaha iya betul mbak.
Kalau ibu mertua diakali istri dengan yang bantuin konsultasi ya si istri, kami memang punya semacam previlege untuk tinggal yang berdekatan dengan ibu mertua.
Pertama kali nyobain beginian di aplikasi sebelah buat beli obat.
Setelah upload resep dokter, ditolak.
Upload lagi, ditolak lagi.
Terus komplain dong, kenapa ditolak.
Baru dijawab via WA.
Habisnya pas ditolak gak ada keterangan kenapa ditolaknya sih, hihi.
Nah coba deh lewat Good Doctor ini, siapa tau bisa lebih baik (^^)
stay safe and stay healthy ya kak 😀
Terima kasih.
Stay healthy too (^^)
[…] Soal Backlink Dan Blogwalking Soal Long Weekend Soal Good Doctor Good Indonesia Soal Barista Soal Angka Tiga Ceritanya Move On Paul Pogba: Pertahankan atau Dijual? […]