Silent Reader

Kadang jika saya menemukan sebuah blog yang bagus—-baca bisa saya baca selama berjam-jam—-biasanya saya malah takut untuk meninggalkan jejak di sana.

Saya takut komen yang ditinggalkan malah akan “mengganggu” tulisan yang sudah indah tersebut.

Siang ini dikala mendung menggelayut di langit Jakarta, saya membuka akun feedly saya kembali. Memang sudah banyak teman-teman blogger yang kuantitas tulisannya menurun. Tetapi bukan berarti mereka sudah tidak menulis di blog.

Beberapa blog teman-teman masih sangat menginspirasi saya untuk menulis di siang yang mendung ini.

Arianna bilang tulisan saya di tahun 2008 – 2010 masih lebih bagus dari pada yang sekarang. Mungkin ketika itu saya menulis dengan tanpa beban, tanpa terlihat takut untuk diberi komen apapun. Bahkan komen pedas dari seorang bokubaka—-blogger Loenpia yang hitz banget pada masanya—-tidak berpengaruh yang gimana-gimana pada saat itu.

Membuka feedly berarti membuka lagi tulisan-tulisan teman yang tentunya lumayan banyak  belum dibaca. Biasanya saya membaca blog teman (hanya) ketika mereka mengunggahnya ke social media.

Mungkin saya harus lebih banyak menulis di blog ketika sedang blank seperti saat ini.

Di saat hanya memandangi langit Jakarta yang menghitam sebelum tintik hujan turun.  Kelihatannya tangan bisa lebih aktif menulis.

Ah lupa deh dari tadi sedang menulis tentang blogwalking.

Jadi intinya ya begitu tadi hahaha~

Jadi kapan terakhir kali kamu membaca sebuah tulisan di blog yang benar-benar kamu anggap bagus?

Courtesy: foto featured post berasal dari Hipwee.