Sekali-sekali saya mau menulis sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan NGO. Sesuatu yang sudah saya tinggalkan lama sekali. Dulu saya suka menulisnya di blog yang lama. Untuk penulisan pertama, saya mulai soal Putera Sampoerna Foundation ya?
Kalau kita menyebut kata Sampoerna memang kita tidak bisa beralih dari salah satu perusahaan rokok yang paling besar di Indonesia. Akan tetapi Putera Sampoerna Foundation (PSF) bukan bagian dari perusahaan rokok tersebut. PSF merupakan sebuah organisasi yang menjalankan bisnis sosial di Indonesia.
Bisnis sosial memang masih kata-kata yang sangat jarang disebutkan di Indonesia. Didalam perkenalannya sewaktu blogger gathering beberapa bulan yang lalu, PSF menyebutkan dirinya sebagai institusi bisnis sosial. Memang kalau saya lihat baru PSF yang menjalankan bisnis sosial semasif ini di Indonesia.
PSF memfokuskan kegiatannya di bidang pendidikan. PSF percaya bahwa pembangunan ekonomi suatu bangsa terjadi karena transformasi sosial melalui pendidikan. Sebagai sebuah unit bisnis,PSF menjalankan juga fungsinyasebagai CSR operator untuk lebih dari 300 korporasi, organisasi, maupun asosiasi.
Bisnis sosial apa sih? Karena dari tadi ngobrolin bisnis sosial.
Paling mudah untuk membayangkan bisnis sosial adalah dengan menyebut seseorang yang bernama Muhammad Yunus dengan Grameen Banknya. Beliau berhasil membuat sebuah bisnis sosial yang berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bangladesh.
Jadi bisnis sosial ya sama saja dengan bisnis lainnya yang dijalankan oleh organisasi lain. Yang membedakan adalah tujuannya. Sebuah organisasi yang menjalankan bisnis sosial harus mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat, bukan memaksimalkan profit. Karena bentuknya bisnis jadi konsep ekonomi yang berkelanjutan tentu saja harus dijalankan tidak mengandalkan pada bentuk donasi. Pelaku usaha dibidang ini juga harus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti lembaga non profit, tokoh masyarakat, atau yayasan.
Sudah terbayang belum? hihi~
Kalau belum terbayang, PSF itu mempunyai sebuah universitas (Universitas Siswa Bangsa Internasional – USBI) dan sekolah (Akademi Siswa Bangsa Internasional – ASBI) sebagai unit bisnisnya. Jadi tidak berbeda dengan yayasan pendidikan lainnya dalam menjalankan sebuah unit bisnis pendidikan, yang membedakan adalah tujuan bisnisnya. Seluruh keuntungan yang didapatkan dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk bantuan atau bentuk yang lain.
PSF mempunyai 4 pilar dalam kegiatannya yaitu: pendidikan, pemberdayaan wanita, kewirausahaan, dan bantuan kemanusiaan. Masing-masing pilar ini mempunyai unit bisnis dan kegiatannya sendiri-sendiri.
Well untuk sebuah postingan perkenalan cukup segini dulu ya? Biasanya blog saya membahas yang ringan-ringan saja, semoga tidak pusing membaca yang begini hahaha~
Saya membuat postingan ini karena kelihatannya setelah ini akan cukup sering membahas kegiatan PSF. Saya tertarik dengan salah satu pilar mereka yaitu pemberdayaan wanita karena berhubungan dengan salah satu pekerjaan saya di masa lalu.
05:59
Selamat pagi and have a good day ! ^^
Jadi kerjaanya om didut itu dulu memberdayakan wanita toh?? *kaboerrrr
LAH EMANGGGG?!?! aku dulu kerjanya sama ibu-ibu PKK ! *keplak*