Mungkin pengalaman membuat paspor online untuk saya dengan yang lain bisa berbeda-beda tergantung kualitas layanan imigrasi setempat dimana kita membuat paspor. Karena saya membuat paspor online di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan yang ternyata mempunyai kualitas layanan yang sangat baik, postingan ini menjadi testimoni untuk hasil kerja mereka yang memang sangat baik. Image semua birokrasi pelayanannya selalu lambat sedikit terkikis dengan kualitas pekerjaan mereka.

Pendaftaran Paspor Online

Saya membuat paspor online untuk menghemat waktu. Kita hanya membutuhkan 2 kali datang ke imigrasi untuk membuat paspor secara online ini. Pertama sewaktu mendaftar, membayar sekaligus wawancara dan kedua untuk mengambil paspor.

Sebelum kamu mendaftar secara online, siapkan scan KTP, Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran. Pastikan minimal hasil scannya minimal 100 KB dan tidak lebih dari 500 KB untuk mempercepat proses upload.

Kamu bisa mendaftar dilink LAYANAN PASPOR ONLINE.

Pastikan juga kamu meng-non aktifkan pop up block di browser kamu. Karena undangan membuat paspor tidak bisa keluar jika pop up block masih berjalan.

Dibagian pendaftaran kamu akan diminta untuk mengisi kapan kamu akan datang ke imigrasi untuk membuat paspor. Selain hari yang telah dipilih kamu tidak bisa datang lagi ke imigrasi tanpa mengulang pendaftaran secara online.

Setelah selesai mendaftar, print bukti pendaftaran yang keluar setelah kita selesai melakukan semua proses upload berkas dokumen.

Oh iya, jangan lupa untuk membuat fotokopi semua berkas dalam ukuran A4. JANGAN UKURAN YANG LAIN ! Percayalah hal ini akan mempermudah aktivitas kita ketika melakukan pendaftaran di kantor imigrasi. Fotocopy KTP juga biarkan dalam 1 lembaran yang besar, tidak usah dipotong.

Pendaftaran Di Kantor Imigrasi

Hari berikutnya saya datang untuk melakukan pendaftaran di kantor imigrasi Jakarta Selatan. Karena sudah membaca di blognya Rere dan Oelpha kalau kantor imigrasi ini sangat ramai, saya menyiapkan waktu dari jam setengah 6 sudah berangkat dari rumah.

Sempat sarapan sebentar di Sevel Mampang, sesampainya di Kantor Imigrasi suasana masih sepi walau sudah ada beberapa pendaftar yang datang. Mungkin tidak terlalu ramai karena beberapa hari setelah liburan Idul Fitri usai. Buat kamu yangbelum pernah ke imigrasi Jakarta Selatan, langsung saja naik ke lantai 2 dan kalau kamu termasuk yang datang awal langsung saja duduk di lantai di barisan paling depan dekat mesin pemberi no. Mesin pemberi no ini ada disamping pos penjaga di lantai 2.

Santai saja untuk duduk di lantai selama menunggu kantor atau antrian buka karena penjaga imigrasi sudah familiar dengan pendaftar yang datang sangat pagi untuk mengejar no antrian. Saya memilih datang sangat pagi karena menghemat waktu lebih banyak daripada agak santai tetapi prosesnya hingga siang hari.

Setelah semua pendaftar diberi briefing oleh petugas imigrasi, proses pemberian nopun dimulai. Siapkan semua berkas asli yang dibawa untuk ditunjukkan ke petugas. Untuk pendaftar online langsung diberikan no untuk pemeriksaan sekaligus pembayaran dan wawancara.

Pendaftar online mendapat pos no 1 sampai 4 untuk pemeriksaan berkas. Proses ini berlangsung sangat cepat jika tidak ada masalah dengan berkas yang kita bawa. Oleh karena itu lebih enak untuk menjadi pengantri yang lebih awal.

Setelah proses pemeriksaan selesai kita bergeser untuk menunggu proses pembayarn dan membayar sebesar Rp. 255.000,- Setelah selesai membayar kita pindah ke bagian belakang untuk proses wawancara.

Untuk proses wawancara pakai pakain dengan warna gelap karena background foto berwarna putih. Dan pakailah pakaian yang rapi dengan sepatu. Pendaftar yang menggunakan kaos dan sandal tidak dilayani.

Paspor akan selesai dalam 4 hari kerja. Karena saya datang hari kamis, paspor selesai hari selasa.

Kesan

Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mempunyai tingkat pelayanan yang sangat baik. Kesan proses birokrasi yang lambat tidak ada disini. Semua berjalan dengan cepat asalkan pendaftar mengikuti prosedur yang diberikan secara baik.

Saya melihat hambatan malah ada dipendaftar sendiri. Seringkali mereka memaksa melanggar aturan walau sudah dijelaskan kalau tanpa berkas yang asli atau lengkap proses pembuatan paspor tidak dapat dilanjutkan. Terlihat sekali ada beberapa dari masyarakat kita yang terbiasa untuk memberikan “amplop” terkesan gagap dalam menghadapi proses birokrasi yang sudah sangat rapi dan sistematis.

Membuat paspor ternyata sangat mudah. Walau mungkin sekarang tidak diperlukan, jika kamu punya waktu dan dana mungkin membuat paspor bisa dilakukan lebih awal. Paspor berlaku 5 tahun kok, siapa tau kamu bisa mendapat berkah dengan membuat paspor *lirik kompetisi berhadiah jalan-jalan yang ada dmana-mana*

Courtesy:
1. Blog Rere
2. Blog Oelpha
3. Situs Kantor Imigrasi

 

By Didut

21 thoughts on “Pengalaman Membuat Paspor Online”
  1. Kalau online gini, rasanya gampang, praktis, dan lebih ngirit ya. Dulu istriku ngurus dari kantornya kayaknya lebih mahal karena pakai jasa ini itu deh. Tipsnya pakai baju berwarna gelap kayaknya penting banget dan sering ga ada yang ngasih tau. Suwun tipsnya, Ma. *cari kuis jalan-jalan dulu* 🙂

  2. Wah, layanan kantor imigrasi jakarta selatan sangat bagus? Yakin? Dua kali saya urus paspor di situ layanannya sangat lambat dan antrean berantakan, banyak orang menyelipkan setumpuk berkas pada petugas (entah calo atau dari travel agent).

    1. eh terakhr buat kapan mbak? aku mantau sampai jam 10 pagi keknya baik-baik saja dan waktu ngambil juga sempat mantau tuh keknya gak ada serobotan .. sdh ada perbaikan kali yah

  3. waktu taun lalu mau perpanjang paspor — yang prosesnya sama kaya’ bikin paspor baru, juga via online.

    cuman pas mau milih ke kantor imigrasi jaksel, di pilihan jadwalnya di tanggal 3 bulan ke depan gituh.. sementara bulan selanjutnya pas daftar, harus ke luar negeri. jadilah, milih kantor imigrasi jakpus di kemayoran.

    pas di kantor imigrasi jakpus, petugasnya sampe nanya “kenapa ga bikin di kanim jaksel aja?” begitu tau domisili pake ktp jaksel. dijawablah sesuai pilihan jadwalnya baru 3 bulan lagi. dan ternyata petugas itu membenarkan kalo kanim jaksel emang paling rame. buktinya, di kanim jakpus itu, di hari yang sama aja masih bisa dapet tanggal buat serahin formulir. 🙂

  4. Aku bikin disitu juga, dan riweehhh
    Rame banget, dan cmn ada 2 loket utk yg sdh daftar online.
    kayaknya pas kamu ini karena orang2 ya pada mudik, makanya g ada masalah.

  5. hiks..belum sempat (dan kepikiran) buat urus passport..
    tahun lalu ada 2 undangan jalan2 gratis ke luar negeri melayang cuma-cuma hanya karena belum ada passport..
    jadi ingat sama Rara yang sudah dr awal tahun lalu wanti-wanti buat urus passport tapi sampai sekarang belum saya turuti
    hahaha

  6. Nice sharing kakaaak.. Tapi emang Jaksel terkenal cepet sih. Aku bikin di tahun 2010 di jak tim selesenya 3 minggu. minggu pertama dateng untuk berkas-berkas, minggu 2 dateng untuk wawancara dll, minggu 3 untuk ambil. Hadeuh, betapa merepotkan dulu. Semoga sekarang dengan adanya kepemimpinan baru lebih lantjar jaya.. 😀

  7. Wow… bisa ya bikin online… tapi kayaknya bikin online prosesnya sama aja kayak datang langsung (sama2 dua kali datang)
    agak malesinnya kalo bikin online kemudian gak diterima sistem dgn alasan macam2 kemudian sama aja harus isi dokumen manual. jadi daku lbh prefer cara manual biasa…

  8. aku bikin paspor waktu menjelang libur tahun baru dan ramenya gilak.
    hari pertama cuma masukin berkas. hari kedua, bayar dan wawancara. baru deh hari ketiga ambil paspornya.

    mas didut beruntung bikinnya pas habis lebaran orang-orang masih pada mudik. 😀

  9. Pengalaman jg nih, waktu bikin passport di imigrasi Tangerang, saya juga pakai sistem Online, dan memang jadi lebih cepat. Di kantor Imigrasi Tangerang juga gak ribet, asal data-data nya sudah lengkap, kira-kira 3 hari passport saya jadi 😀

  10. Saya pernah membuat paspor tahun 2006-2007 (lupa tahun tepatnya) di daerah dengan KTP daerah juga, dan sampai sekarang belum pernah digunakan.

    Pertanyaan saya:
    Pastinya paspor saya sudah habis masa berlakunya, apakah saya cukup perpanjang saja atau harus buat baru? Mengingat saya sudah menetap di Jakarta.
    Jika cukup perpanjang, berkas yang diperlukan apa saja?
    Nama di akte hanya 1 kata, di surat nikah, KK, dan KTP 2 kata, apakah bermasalah nantinya? Mana yang dijadikan acuan pada paspor nanti? Saya lupa paspor yang lama 1 kata atau 2 kata.
    Mohon infonya yah, thanks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *