Saya sering bercanda dengan menyebut Messi sebagai Messi(ah) karena kegemilangannya di Barcelona yang tampaknya tidak bertuah ke tim nasional Argentina.
Tim nasional Argentina (atau yang dikenal juga dengan panggilan Albiceleste) adalah salah satu tim sepakbola terbesar di dunia dengan hadir sebagai finalis 5 kali dan memenangkan 2 final diantaranya (1978 & 1986).
Di final 1986 itulah Maradona muncul dengan tangan Tuhannya. Setelah final 1986, Argentina hadir kembali di final tahun 1990 (kalah dari Jerman Barat) dan di 2014 kalah melawan Jerman. Sebetulnya sejak 1990, Argentina selalu mencapai minimal babak perempat final kecuali di tahun 1994 (16 besar) dan 2002 di Korea (tidak lolos penyisihan group).
Dengan catatan seperti itu (harusnya) Argentina tidak usah berpeluh untuk lolos dari grup penyisihan. Tetapi pertandingan tadi malam tidak tampak seperti itu, Argentina bahkan terancam tidak lolos grup penyisihan kali ini.
Dari lagu pembukaan Eng! :)))) https://t.co/o70migydrJ
— Dian Adi Prasetyo (@didut) June 21, 2018
— Daeng Ipul (@dgipul) June 21, 2018
Dan akhirnya meme yang saya lihat dari Daeng Ipul ini membahana ke seantero timeline pagi ini. Saya sebetulnya tidak kuat nonton penuh pertandingan melawan Kroasia tadi malam, karena tidak kuat menahan kantuk. Hanya sampai menit ke 60, tetapi feeling saya akhirnya benar. Tidak hanya kalah, tetapi sampai kemasukan 3 gol.
Dari obrolan netizen penggila bola yang beredar di dunia maya, tim Argentina kali ini memang tidak berisi pemain-pemain terbaik yang layak untuk dimainkan. Yang paling banyak disebut yaitu tidak masuknya Icardi sebagai salah satu top skor Serie A musim lalu.
Secara tim, Argentina terlalu mengandalkan permainan individual tadi malam. Di Barcelona banyak pemain yang mendukung Messi secara kolektif. Susah membayangkan gol-gol Messi tanpa dukungan Iniesta ataupun Suarez yang membantu mengobrak-abrik konsentrasi pertahanan lawan. Tadi malam permainan seperti itu tidak terlihat. Selain Messi yang sudah terlihat nervous bahkan sejak lagu kebangsaan dimainkan, keteledoran pemain-pemain Argentina (terutama kiper dan pertahanan) membantu keterpurukan Argentina.
Kali ini Argentina harus menunggu hasil pertandingan Islandia (yang mereka cemooh bermain keras dan terlalu bertahan) melawan Nigeria dan berharap Islandia tidak memetik poin penuh.
Jadi untuk penggemar Albiceleste, apakah kamu masih optimis Argentina lolos dari grup penyisihan kali ini?
Di Barcelona, tim dibangun di sekeliling Messi dan berhasil
di tim nasional, maunya juga seperti itu tapi nyatanya tidak bisa karena tidak ada resource yang menyamai tim Barcelona.
pun Messi tidak sebesar Maradona yang bisa mengangkat tim sendirian, atau katakanlah seperti Ronaldo yang bisa membopong Portugal di pundaknya. Messi terlalu tertekan.