Yap, saya pikir Rooney ini memang bagaikan buah simalakama buat Manchester United alias MU. Mimin Panditfootbal sudah mengulas tentang si Rooney ini dan ketidaksabaran fans Manchester United terhadap skipper satu ini.
Sebagai fans Manchester United sih sebetulnya ngaku juga kalau memang udah gak sabar ngeliat pemain senior MU satu ini. Bukan gak sabar karena permainannya yang boleh dibilang biasa-biasa aja untuk seorang pemain yang bergaji 300.000 pound perminggu. Tetapi gak sabar karena masa transisi Rooney gak selesai-selesai.
Saya pikir ini salah Ferguson juga yang mulai hobby menempatkan Rooney tidak pada posisinya ketika Christiano Ronaldo dalam masa keemasannya. Masih terang dalam ingatan ketika MU diacak-acak Messi(ah) di final Liga Champion 2009/2010 dan Rooney tak berdaya menghadang Messi di sisi sayap MU.
Buat saya kesalahan MU ada dua: suka menempatkan Rooney di luar posisi favoritnya dan tidak menjual Rooney ketika masih banyak klub yang menginginkan jasanya.
Harus diakui, saat ini untuk seorang pemain bergaji tertinggi kedua di Premier League pengaruh Rooney terhadap permainan MU tidak sesuai dengan gaji yang didapatkan. Rooney terlihat terlalu “malas” untuk seorang gelandang tengah dan kurang kreatif sebagai pemain di belakang striker.
Lihat saja gol kedua MU ke gawang Leicester musim ini. Gol dengan aliran bola seperti ini akan susah terjadi jika ada Rooney di belakang striker. Gol ini terjadi karena Juan Mata bermain di posisi favoritnya yaitu tengah belakang striker dan memang di sana seharusnya dia berada.
Setelah pertandingan ini melawan Leicester ini, Rooney mulai terpinggirkan dari starting eleven MU walaupun Mourinho mengatakan Rooney masih menjadi pemain penting untuk MU. Tapi dengan gaji 300.000 pound/minggu kelihatannya Rooney bisa menjadi pemain pengganti termahal dengan gaji paling tinggi di dunia walaupun bisa dikalahkan Yaya Toure yamg sama sekali tidak dipakai oleh Guardiola *grinz*
Bagaimana dengan pendapatmu?