Akhir-akhir ini Jakarta sedang dilanda curah hujan yang cukup lebat. Sebetulnya sih cukup aneh karena ini sudah masuk bulan Maret dan curah hujan malah tinggi-tingginya.

Sebagai pengendara motor (aka riders) saya sudah mafhum kalau pas musimnya hujan ya harus bawa perlengkapan supaya aktifitas tidak terganggu. Dan akhir-akhir ini sebetulnya cukup terganggu melihat banyak riders yang berteduh di bawah jembatan ketika hujan deras berlangsung. Kalau berteduhnya tertib sih gak papa, tapi kalau sudah menghalangi arus lalu lintas sampai setengah jalan (dan bikin kemacetan panjang) berasa gengges banget liatnya.

Mungkin beberapa tips di bawah ini berguna buat para riders dalam menghadapi musim hujan.

1.Pakailah Jas Hujan Yang Mumpuni!

Sumber: Blibli.com

Jas hujan itu kalau buat saya bagaikan penyambung nyawa di kala mengendarai motor di tengah hujan. Sejauh ini saya menggunakan jas hujan dari Eiger.

Sudah 2 kali membeli jas hujan dari Eiger ini dan memang tidak mengecewakan. Saya sudah coba di curah hujan tertinggi dan kalau jas hujan digunakan dengan benar, air hujan tidak akan masuk.

Satu-satunya kelemahan dari jaket ini adalah kurang rongga udara untuk masuk ke dalam jas hujan, sehingga kalau hujannya tidak besar terasa sangat panas di bagian dalam. Kalau hujan besar, jas hujan ini terasa sangat nyaman.

2. Lindungi Tas dengan Rain Covers

Sumber: bukalapak

Backpack alias tas punggung itu nyawa buat pekerja. Kalau hujan dan air menembus bagian dalam tas, matilah! Soalnya ada laptop dan segala macam peralatan kerja di dalamnya. Saya lihat rain covers sudah menjadi alat yang biasa digunakan buat banyak riders.

Anehnya kadang saya masih melihat rain covers yang tidak menutupi tas dengan rapat. Apa gunanya rain cover kalau tidak bisa menutupi backpack dengan rapat?

Awalnya saya juga menggunakan rain covers dari Eiger. Tetapi karena di semua toko Eiger yang saya kunjungi tidak ada rain covers yang berukuran 30 liter akhirnya saya membeli lewat toko online dan menggunakan rain cover yang cukup murah ini. Total kerusakannya hanya 30 ribu.

Kelemahan dari rain covers merk Polo ini adalah air memungkinkan masuk dan menggenangi bagian bawah tas. Tetapi hal ini terjadi karena hujannya sangat deras dan saya membawa motor sekitar 1 jam-an. Sisi atas, kanan dan kiri tas sebetulnya terlindungi, tetapi entah air bisa merambat sampai di bagian bawah rain covers. Untung kejadian terakhir kali ini hanya membawa korban buku agenda saya yang menjadi basah.

3. Pelindung Kaki?

Paling aman sebetulnya ya menggunakan sepatu bot di kala hujan. Tetapi buat saya karena terlalu ribet untuk menyimpan sepatu bot, akhirnya saya menggunakan sandal jepit saja di kala hujan. Sandal jepit cukup nyaman sih untuk naik motor di tengah hujan karena feelingnya terasa banget pas mengatur gigi tetapi (mungkin) tidak disarankan dari sisi safety.

Dulu saya pernah membeli rain covers juga untuk sepatu. Tetapi biasanya akan tembus jika hujan berlangsung lebih dari 1 jam, terutama bagian belakang.

Jadi kalau pas musim hujan saya selalu membawa sandal jepit di bagasi motor ke mana-mana.

4. Pelajari Jalan Tembus!

Ini penting buat riders di Jakarta. Seperti kemarin sewajtu saya mencoba menembus Radio Dalam ternyata banjirnya cukup tinggi dan berbahaya untuk dilewati motor. Terpaksa banting setir cari jalan tembus yang melewati Haji Nawi ke arah Pondok Indah.

Sebelum musim hujan sebaiknya dipelajari juga lika liku jalan yang kita lewati setiap hari. Ketahuilah minimal 2-3 jalan alternatif menuju arah pulang.

Postingan kali ini terinspirasi dari William yang hobi-hobi nyebar link dari website asuhannya, sebagai balas jasa ke William, saya masukin nih backlinknya (LOL).

Kamu punya tips lain riders?

By Didut

3 thoughts on “Mengendarai Motor di Kala Hujan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *