Hari ini sudah hari ke 6 si adek menginap di rumah sakit gara-gara demam berdarah dan tipes. Suatu penyakit yang kombo sekali kalau mendapatkan dua-duanya. Demam berdarah dan tipes ini butuh perawatan yang intensif dan memang harus menginap di rumah sakit.

Saya tanya apakah dia mendapatkan asuransi kesehatan dari perusahaannya dan dia bilang belum periksa karena masih pegawai baru. Hari ini akan gw bantu periksa ke kantornya. Kadang kalau masih muda dan gak pernah sakit kita gak pernah kepikiran buat ambil asuransi kesehatan. Buat apa? Paling sakitnya gak parah-parah amat. Itu pasti pikiran anak-anak muda kebanyakan. Tapi kalau mendadak sakit seperti adek gw sekarang dan harus menginap lebih dari seminggu baru deh nangis-nangis darah pastinya.

Kalau punya uang khusus untuk sakit sih gak papa tapi tetap saja biayanya lumayan besar pastinya kalau harus sampai rawat inap. Asuransi itu memang “kalau ambilnya lusa pasti menyesal” hihi~ Untung sekarang ada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang lebih terkenal dengan nama BPJS.

JKN ini merupakan perlindungan minimal untuk kita. Kenapa minimal? Karena JKN ini melayani orang banyak dengan biaya murah maka yang membutuhkannya sangat banyak (baca antri). Dan sering kita tidak tahu bagaimana menggunakan JKN ini sewaktu kita sakit atau membutuhkan. Adek masuk rumah sakit juga gara-gara bapak akhirnya gak sabar menghadapi antrian di rumah sakit pemerintah yang menanggung JKN. 

Pengalaman teman blogger saya Natalia dipostingan tentang JKN yang membantu pengobatan kanker ayahnya mungkin bisa memberikan gambaran. Atau cek tips dari Matilda di bawah ini:

Saya sendiri sudah mengambil asuransi kesehatan tahun lalu. Sebetulnya sudah niat dari kapan tau, ealah malah kena kecelakaan duluan sebelum ambil asuransi. Kebanyakan dari kita memang harus terkena dampaknya dulu sebelum menyadari membutuhkan asuransi.

Mungkin buat anak-anak muda pencitraan asuransi harus dibikin sebagai gaya hidup (life style) dulu kali ya? Karena sebagai gaya hidup pastinya menghabiskan uang untuk liburan lebih keren dibandingkan mengambil asuransi kesehatan.

Setuju gak? *grinz*

Catatan:
1. Situs BPJS.
2. Pengalaman Nathalia dengan JKN.

 

By Didut

13 thoughts on “Asuransi: Perlu atau Tidak?”
  1. selama 28 tahun ini belum pernah sakit yang harus ke RS.
    alhamdulilah punya BPJS kesehatan dan ketenaga kerjaan mas, sudah diurus oleh perusahaan. istri juga sudah. ya gitu deh, rada berbelit prosedur dan tetap dinomor duakan pelayanannya
    ini lagi cari info asuransi yang lain.
    semoga lekas sembuh ya mas adeknya.

  2. setuju, asuransi kesehatan itu perlu.
    eh tapi soal BPJS, ada loh bokapnya temen gue yang gak mesti ke Puskesmas dulu, langsung ke RS yang di Buncit (lupa namanya..)

    1. Kemarin itu sebetulnya ya langsung ke RS sih krn sudah ada pemeriksaan sebelumnya tetapi pas mau masuk rawat inap tetep aja butuh ngantri sedangkan keknya adikku udah gak bisa nunggu kondisinya.

  3. Emang punya asuransi penting banget sih mas. Aku aja kayanya ga pernah cukup rasanya walo mungkin buat orang lain asuransiku udah banyak banget kali ya haha…

    Tahun ini kayanya pengen ambil lagi sebelum ultah 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *