Tadi sore secara impulsif saya membeli tiket untuk menonton Broken City di Gandaria City.  Melihat trailernya sebetulnya cukup menjanjikan untuk film yang diperankan oleh Mark Wahlberg. Saya menyukai beberapa filmnya yang cenderunng ‘keras’ mengarah ke action.  Cocok untuk film ringan yang dinikmati menjelang akhir pekan.

Cerita dimulai dengan persidangan kasus penembakan yang dilakukan oleh Billy Taggart (Mark Wahlberg), seorang polisi New York yang diduga melakukan penembakan secara legal ke tersangka sebuah kejahatan. Walaupun terbebas dari dakwaan bersalah, Billy Taggart akhirnya dibebastugaskan dari kepolisian.

7 tahun setelah persidangan tersebut, Billy Taggart dihubungi oleh Walikota Hostetler (Russell Crowe). Hostetler meminta Billy untuk menyelidiki perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya Cathleen (Catherine Zeta-Jones). Billy diminta untuk melakukan penyelidikan karena menjalankan sebuah bisnis penyelidik swasta setelah berhenti dari kepolisian.

Mark Wahlberg bersama pemeran pembantu – Kyle Chandler

Dan cerita bergulir dari latar belakang tersebut. Film ini sebetulnya masuk dalam genre Crime – Drama – Thriller. Tapi saya merasa film ini agak nanggung. Cerita diawal sebetulnya sudah cukup bagus bagaimana latar belakang Billy yang berhenti sebagai polisi dan hubungannya dengan Hostetler yang mendukungnya ketika sidang berlangsung. Diceritakan juga ternyata Billy membangun sebuah hubungan dengan Natalia Barrow (Natalie Martinez), saudari korban kejahatan yang dibelanya.

Tapi makin ke tengah film saya merasa ceritanya menjadi datar. Tidak terasa suspense dari film ini karena motif dan kejahatan sang pelaku sudah terbuka sedari awal. Yang akhirnya terbuka menjelang akhir adalah motivasi Billy melakukan penembakan di awal film.

Bahkan cast yang kuat seperti Russel Crow, Mark Wahlberg, Catherine Zeta Jones bahkan Kyle Chandler sebagai pemeran pendukung tidak bisa mengangkat pesona Broken City. Jalin ceritanya terlihat nanggung seperti tiba-tiba Natalia meninggalkan Billy karena konflik yang kelihatannya sepele dan tidak muncul lagi di sisa film.

Saya memberi nilai 6 dari 10 poin sempurna. Bukan film yang jelek tetapi tidak cukup memuaskan sebagai film suspense maupun thriller.

Picture Courtesy:
1. Cinematoria
2. TheAwesomeOne

By Didut

5 thoughts on “Review: Broken City … Just A Plain Movie”
  1. Salut sama Didut yg tetep nulis blog post walaupun filmnya biasa aja cenderung jelek. Aku biasane kalo filmnya apik banget, sampe terkenang-kenang gitu, baru terdorong nulis blog post 🙂

  2. Dut.
    Katanya tadi suka film keras cenderung action, tapi kemudian film ini cocok untuk tontonan ringan? Hahahaa…. aduh… kalau aku suka film action, juga film thriller.
    Tapi kalau ini gak keren filmnya, males lah nontoooonnnn…

  3. sama kek IMDB, ngasih point-nya cuma 6 koma sekian 😀
    lom nonton sih, lebih memilih Oz dan Jack untuk ditonton di bioskop 😀

    Kalo yg ini wortel untuk donlotan sajah hihi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *