Sudah lama rasanya saya tidak mengulas device, jadi anggap saja postingan kali ini sebagai latihan.

Sebetulnya saya kurang menyukai laptop yang berukuran kurang dari 14 inci. Selama ini kalau membeli laptop sendiri selalu membeli dengan ukuran layar minimal 14 inci, entah kenapa laptop dengan layar besar selalu mantap buat dipegang walaupun pasti agak berat.

Nah dalam pekerjaan sehari-hari, kantor memberikan saya HP Elite Book 820 dengan ukuran 12,6 inci. Dalam hati “wah pasti gak bakal puas nih ngetiknya.” Tetapi kelihatannya saya harus merubah pandangan saya setelah bersentuhan dengan si 820 ini.

HP Elite Book 820 memang ditujukan untuk kebutuhan bisnis, itulah kenapa harganya di luar laptop kebanyakan–baca mahal. HP EliteBook 820 ternyata datang dengan spesifikasi yang dibuat untuk kebutuhan militer, jadi sebetulnya gak usah khawatir kalau laptop ini ketumpahan kopi atau air.

www.techradar.com

Keyboard 820 ini mempunyai cahaya di bawahnya ketika ditekan–istilah kerennya backlit keyboard.  Jadi untuk anak agency yang suka lembur dan cahaya gedung kantornya mati setelah jam kantor jadi tidak usah khawatir *mringis*

Tentang si keyboard 820 inilah yang merubah pandangan saya tentang laptop berukuran compact. Layout keyboard HP Elite Book 820 didesign sedemikian rupa sehingga jari bisa mengetik lebih cepat. Bahkan kadang saya bisa mengetik tanpa melihat–walau belum bisa 10 jari–saking handynya keyboard 820 ini.

Sayangnya saya bukan pengguna TrackPoint yang handal–seperti Adham— sekaligus tidak menyukai touchpad. Saya lebih suka menggunakan mouse. Padahal seharusnya dengan TrackPoint, jari tidak harus berpindah dari keyboard untuk memindahkan kursor pada layar.

Keyboard memang salah satu fitur andalan dari HP Elite Book 820.

Walaupun tidak tipis-tipis amat, tetapi HP Elite Book 820 ini tergolong ringan. Saya merasakannya ketika membawa ke dalam backpack dan hanya membawa laptop ini dan peralatannya.

Untuk kondisi baterai dapat bertahan selama 3 – 5 jam tergantung dari tingkat penggunaannya. Karena laptop ini untuk kebutuhan bisnis jadi jangan harap untuk memainkan game dengan laptop ini ya. Tetapi untuk kebutuhan produktivitas seperti mengedit image yang rinagn melalui photosop, 820 ini masih dapat mengatasinya.

Review kali ini sebetulnya tidak teknis-teknis banget. Saya hanya share setelah tepat setahun menggunakan HP Elite Book 820 ini.

Jadi apakah kamu menggunakan laptop untuk pekerja seperti HP Elite Book 820?

By Didut

4 thoughts on “Review: HP EliteBook 820”
  1. Ini business-class notebook. Wajar kalau kualitasnya di atas rata-rata, walau mungkin masih pro-kontra kalo disebut premium. Built-quality memang harus bagus, walau bukan yang terbaik. Tapi okelah, sedikit di bawah ThinkPad X. Hahaha.

    Keyboardnya lebih enak jika dibandingkan keyboard ThinkPad X250 yang mengecil. Tapi masih kalah enak dibanding keyboard ThinkPad jaman IBM. Spek bagus, udah pake SSD 256GB jaman gw pake tahun 2014, udah keren ini. Cuma ya itu, layarnya TN. Mungkin ada varian yang layar IPS juga. ThinkPad juga ada varian layar TN kok untuk yg spek paling bawah. Bobot oke, ringan.

    Cuma dulu smartcard reader-nya yang belum sempat dieksplorasi lebih dalam untuk login-lock windows. Belum nemu kartu kosongannya.

    Lagi-lagi masalah klasik laptop windows itu adalah soal charger. Komputer boleh keren, tipis, ringan, eh chargernya bulky. Gak kaya MacBook Pro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *